Selasa, 29 November 2011

K. H. Muhammad Arifin Ilham

KIAT2 mencegah sihir, guna2, kesurupan & gangguan Jin lainya,
 
1. "Al iimaanu alamnu" TAUHID yg MURNI & KUAT, "Mrk yg beriman & iman mrk tdk bercampur dg kezholiman (syirik, ma'siyat & berbuat zholim), maka mrkpun diberi ketenangan-keamanan-keselamatan, & mrklah hamba ALLAH yg meraih HIDAYAH ALLAH" (QS6:82), 
2. Sungguh2 memahami ALQUR'AN & ASSUNAH & sungguh2 mengamalkannya, “Sesungguhnya setan itu tdk ada kekuasaan atas org2 yg beriman & bertawakkal kpd Rabbnya. Sesungguhnya kekuasaan setan hanyalah atas org2 yg menjadikannya sbg pemimpin & atas org2 yg mempersekutukannya dg ALLAH" (An Nahl : 99-100), 
3. Jangan putus zikir, doa, wudhu, "Berzikirlah kpdKU, AKUpun berzikir pdMU" (QS2:152), Rasulullah bersabda, "Jagalah hubungan sll dg ALLAH, ALLAHpun sll menjaga hubungan dgMU" ( HR Tirmidzi),
4. Bentengi klrg & rumah dg byk membaca ALQUR'AN, “Janganlah menjadikan rumah2 kalian layaknya kuburan. Sesungguhnya setan lari dari rumah yang dibaca di dalamnya surat Al Baqarah".
5. Memakan 7 butir kurma Ajwa stp pagi hari, “Brg siapa yg makan tujuh butir kurma ‘ajwah pada stp pagi, maka racun & sihir tdk akan mampu membahayakannya pada hari itu". [HR Bukhari & Muslim).
6. Jangan buka peluang krn kebodohan & nafsu yg diperturutkan, ”Sesungguhnya sihir para penyihir itu akan bekerja secara sempurna bila mengenai hati yg lemah, jiwa2 yg penuh dg syahwat yg sll bergantung kpd selain ALLAH. Oleh sebab itu, umumnya sihir byk mengenai para wanita, anak2, org2 bodoh, org2 pedalaman, & org2 yg lemah dlm berpegang teguh kpd SYARIAT (Ibnu Qayyim).
7. Jauhi ajaran bid 'ah, sprt wirid dicampur mantra, ayat2 dibaca depan jadi belakang, belakang jadi depan, zikir telanjang, keliling kuburan dg menyan disertai zikir mantra dsb. "YA ALLAH LINDUNGI KAMI SEMUA DARI TIPUDAYA SYETAN...AAMIIN.

Senin, 28 November 2011

Rhetorical Questions - Definisi & Contoh


Rhetorical question berbeda dengan declarative question. Menurut Swan (2005: 467) definisi atau makna rhetorical question adalah :

Questions do not always ask for information. In many languages, a question with an obvious answer can be used simply as a way of drawing attention to something.

Jadi, menurut Swan rhetorical question adalah pertanyaan yang tidak selalu menanyakan informasi. Dalam beberapa bahasa, termasuk Indonesia, pertanyaan kadang digunakan hanya sebagai pengalih perhatian terhadap sesuatu :

Contoh :

  • Do you know what time it is ? (Maksudnya sindiran : Kamu telat) 
  • Who's a lovely baby? (Maksudnya pujian : Kamu adalah bayi kesayanganku) 
  • I can't find my coat~ What is it then? (Maksudnya : Ini, bodoh!)

Very often, a rhetorical question draws attention to a negative situation - the answer is obviously No. Or there is no answer to the question.

Dalam rhetorical question seringkali pertanyaannya tertuju pada situasi negatif - jawabannya tentu "Tidak". Dengan kata lain, tidak ada jawaban untuk pertanyaan tersebut.

Contoh :

  • What's the use of asking her? (Maksudnya : tidak ada gunanya menanyai dia.) 
  • Where's my money? (Maksudnya : kamu belum membayar saya) 
  • Have you lost your tongue? (Maksudnya : mengapa kau tidak mengatakan satu kata pun?) 
  • Why don't you get a job? (Maksudnya : mengapa tidak cari kerja saja)

Selain pertanyaan-pertanyaan yang tidak memiliki jawaban di atas, ada juga model rhetorical question menggunakan Why/How should...?

Penggunaaan Why / How should..... adalah untuk menolak saran, permintaan, atau instruksi secara keras.

Contoh :

  • Ann is not happy ~ Why should I care? (maksudnya : emang gue pikirin)
  • Could your wife help us in the office tomorrow? ~ Why should she? She doesn't work for you. (Maksudnya menolak saran tentang istrinya membantu pekerjaan kantor)

Begitulah kira-kira model rhetorical question dalam bahasa Inggris. Tidak seperti declarative questions, rhetorical questions jelas memenuhi syarat dalam membuat kalimat pertanyaan.


Swan, Michael. 2005. Practical English Usage. 3rd edition. Oxford University Press.